Pages

Rabu, 24 September 2014

Family Trip!

Libur Lebaran kemarin telah menjadi salah satu liburan yang paling menyenangkan buatku. Bagaimana tidak, dalam satu bulan aku diberi kesempatan untuk menikmati liburanku ke beberapa tempat, menggantikan liburanku yang menyenangkan yang seharusnya kurasakan dirumah. hehe.. Tapi ini juga gak kalah menyenangkan kok! :D

Ompu Sondang  Family Gathering - Sentul City, Bogor. 
Gathering ini sudah direncanakan sejak lama oleh keluargaku. Tujuannya, supaya keluarga besar Ompu Sondang tetap kompak walaupun tiap keluarga ada di daerah yang berbeda-beda. Oh iya, Ompu itu adalah sebutan dalam adat Batak bagi kakek/nenek kita. Setelah kata "Ompu" biasanya diikuti dengan nama anak sulung kakek/nenek yang menjadi pembawa nama keluarga. Jadi, Ompu Sondang adalah keluarga yang berasal dari keturunan ibunya papaku. Ribet ya adat Batak? Hahaha.. Ya, emang ribet. But, i'm proud to be a Bataknese :D

nyampe Sentul langsung nyebur rame-rame ~ SERU!!
Keluarga Besar Ompu Sondang

Family Gathering berakhir. Aku dan keluargaku kembali ke rumah, di Bekasi. Istirahat sehari. Dan besoknya, liburan berlanjut ke Lembang, Bandung. Wohooo..
Tujuan pertama kami adalah Tangkuban Parahu. Perjalanan menuju kesana cukup melelahkan karena macet yang amat sangat panjaaaaaang. Pffft.. Sampai di kawah Tangkuban Perahu pun, masih saja macet. Bukan macet kendaraan saja, tapi juga macet manusia. Banyaknya pengunjung yang datang dimanfaatkan oleh abang-abang tukang ojek yang mematok harga tinggi untuk penumpang yang ingin naik ke atas. Dalihnya, perjalanan dari bawah menuju kawah cukup jauh, sekitar 3km lagi. Sehingga mereka mematok tarif rp 30.000 per orang. Padahal sebenarnya jarak menuju kawah sudah tidak terlalu jauh, kurang dari 1 km lagi. Untung saja kami tidak tertipu oleh abang-abang tukang ojek haha! 

Aku dan keluarga Bapaudaku (dalam adat batak, Bapauda = Om)
Cantik yaa kawahnyaa ~
Selanjutnya liburan dilanjutkan ke Floating Market, Lembang. Floating Market ini cocok untuk dijadikan tujuan rekreasi keluarga. Karena didalamnya ada fasilitas bermain di air untuk anak-anak maupun orang dewasa seperti Speed Boat, Perahu Dayung, dll. Bagi orangtua yang tidak ingin bermain, bisa mengawasi anak-anaknya dan menikmati makanan-makanan yang dijajakan oleh para pedagang yang berjualan diatas perahu. Sistem pembeliannya pun unik. Tidak menggunakan uang melainkan koin yang sudah ditukar terlebih dahulu. Bahkan tiket masuk pun bisa ditukar dengan ice lemon tea atau milo hangat loh! Selain itu ada peternakan hewan seperti kelinci, ikan, dll yang memperbolehkan pengunjung memberi makanan kepada hewan-hewan tersebut. Jadi, selain menjadi tempat liburan, tempat ini juga mendidik pengunjung untuk mengasihi ciptaan Tuhan. "Wow ! Kreatif sekali pemilik tempat ini!" 
Floating Market

feeding mr.bunny ;)
Hari mulai gelap. Kemacetan yang masih sangat panjang membuat kami akhirnya memutuskan untuk menginap di hotel atau penginapan di sekitar Lembang. Setelah beberapa kali ditolak karena penginapannya sudah penuh, akhirnya kami mendapat tempat untuk bermalam hari itu. fiuuuh ~
Dan besoknya, perjalanan pun kami lanjutkan. Kami mengunjungi Kampung Gajah yang ada di sekitar kawasan Lembang juga. Kampung Gajah juga merupakan tempat rekreasi keluarga. Hanya saja, belum banyak fasilitas yang ditawarkan. Masih banyak lahan kosong yang belum digunakan. Sayang sekali. Padahal kampung Gajah akan menjadi salah satu tempat rekreasi keluarga yang berprofit tinggi apabila lahan-lahan kosong tersebut dikembangkan.

Kampung Gajah


Senin, 22 September 2014

Kuliah Kerja Profesi (atau Praktek?)

KZL..
Aku lupa tepatnya tanggal berapa, tapi aku ingat jelas di tanggal itu (dan tanggal-tanggal sebelumnya) aku selalu menggerutu, mengeluh karena aku harus mengikuti Kuliah Kerja Profesi (atau Praktek) yang biasa disingkat KKP selama 35 hari! Kenapa menggerutu? Karena seharusnya aku sudah ada di rumah kalau saja departemenku -Departemen Manajemen IPB- tidak mengadakan program ini. Ya, ini tahun pertama departemen Manajemen IPB mengadakan program KKP. Dan ini kali pertama aku jadi hobi menggerutu dengan peraturan departemen (boong deng..) hahaha!

Jeng.. Jeng.. Kuliah Kerja Profesi !
Akhirnya aku harus menerima kenyataan kalau aku tidak bisa menikmati liburan di rumah dan harus mengabdi kepada masyarakat Garut selama 35 hari (yang sebenarnya 2 bulan). Sedih sih, tapi Puji Tuhan banget aku dapat teman satu kelompok yang menurutku "anak-anak baik" hihi :D Aku satu kelompok dengan Azka, Vozu dan Rendi. Awalnya aku gak terlalu kenal mereka secara mendalam, tapi di akhir cerita ini aku sangat-sangat-sangat bahagia bisa bergabung bersama mereka di kelompok KKP ini :) 

Banyak hal yang harus dipersiapkan menjelang hari H keberangkatan ke Garut. Mulai dari ngincer-ngincer dosen demi mendapatkan sebuah tanda tangan, fotocopy sana sini, rempong-rempongan ngurusin perlengkapan pribadi, dan lain-lain. Aku pikir, "Belum KKP aja udah rempong, gimana nanti pas udah KKP?" Ya, KKP itu emang rempong banget! Aku gak terlalu bersemangat untuk kegiatan ini. 

The Day!
Akhirnya, tiba saatnya kami harus bertolak ke Garut. "Akhirnya KKP dimulai. Cepat-cepatlah berakhir", pikirku saat itu. Kami berangkat pukul 03.00 dini hari dan sampai di Pendopo Garut sekitar pukul 09.00 WIB. Perjalanannya cukup melelahkan dan bikin pegal sekujur tubuh. Sesampainya di Pendopo Garut, kami (seluruh mahasiswa KKP) harus menunggu Bupati Garut yang hendak memberikan sambutan kepada mahasiswa IPB yang akan melakukan KKP di Garut. Maklum, Beliau orang sibuk, wajarlah kalau ditunggu hehe. Selesai sambutan, kami berpencar menuju UKM kami masing-masing. Aku, Vozu, Rendi dan Azka (Tim UKM Bandrek) menumpang tinggal di rumah Pak Haji pemilik UKM Dodol Buah yang didampingi oleh Tika, Ira, Odie dan Cang Rohim.

Day by Day....
Hari demi hari berlalu. Kami (Tim Bandrek) ternyata harus bekerja keras berpikir untuk tugas kami di UKM Bandrek Pak Taofik atau sering disebut PD. Subur Jaya Lestari. Minggu pertama kerja, kami dimintai tolong untuk membuat Bussiness Model Canvas untuk produk baru yang akan diluncurkan oleh sang Owner. Minggu-minggu berikutnya, kami membuat Bussiness Plan untuk permohonan dana kepada BRI dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), membuat strategi-strategi pemasaran untuk memasarakan produk baru, merancang sistem kompensasi dan penggajian untuk karyawan, dan lain sebagainya. KKP ternyata tidak semudah itu! Ilmu Manajemen pun tidak selempang teori yang sering disampaikan dosen di kelas. Aku merasa aku masih perlu belajar sangat banyak. Dan mulailah, gerutuku berganti syukur. Syukur karena aku diberi kesempatan untuk mengikuti program KKP ini :)

Terimakasih IPB! Terimakasih Departemen Manajemen! Terimakasih Garut! :D